
Putus cinta tidak hanya menyebabkan seseorang merasa galau dan sedih. Pada sebagian orang patah hati juga menimbulkan rasa sakit fisik, mulai dari rasa nyeri di dada hingga diare. Kok bisa? Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Seperti yang dikutip dari msnbc, para peneliti mengerti bahwa masalah percintaan dapat memicu perubahan dalam otak yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Edward Smith, seorang psikolog dari Universitas India dan rekannya, menemukan bahwa rasa sakit emosional yang kuat dapat mengaktifkan saraf yang sama seperti rasa sakit pada fisik. Sakit fisik pasca putus cinta bisa dialami orang dalam berbagai cara. Ada yang merasakan nyeri pada dada, flu, insomnia, atau pencernaan kurang lancar seperti diare. Apabila Anda pengidap asma, bukannya tak mungkin langsung mengalami serangan asma. Punya masalah usus besar? Maka bersiap-siaplah untuk bolak-balik ke toilet. Berikut ini beberapa penyakit yang 'berasal' dari sakit hati.
1. Tekanan & Ritme Jantung Tidak Normal
Ketika respon jantung dipicu oleh keputusan untuk berpisah, tubuh mengirimkan banyak hormon kortisol dan adrenalin. "Setiap kali adrenalin meningkat, denyut jantung bisa menjadi lebih cepat dari biasanya, berdebar-debar sehingga mengakibatkan irama jantung yang tak normal," ujar Dr. John M. Kennedy seorang kardiolog Marina Del Ray dan co-author 'The 15 Minute Heart Cure: The Natural Way to Release Stress and Heal Your Heart in Just Minutes a Day.' Pasien jantung wanita yang mengalami stres berat dari pernikahannya diketahui memiliki tiga kali risiko serangan jantung, ketimbang wanita tanpa stres tersebut. Menurut peneliti, masalah jantung akibat patah hati bisa diatasi dengan mengurangi stres pada hubungan dan juga melakukan olahraga meditasi yang menenangkan dengan pemandangan bangus seperti yoga atau tai chi.
2. Flu
Hormon stres melemahkan sistem kekebalan tubuh. Inilah yang membuat Anda rentan terhadap penyakit dan virus. "Biasanya, bila Anda sedang berhadapan dengan bakteri atau virus, tubuh akan menyusun 'benteng' kekebalan," ujar Dr. Valerie Scott, dokter bersertifikat di Mt. Pleasant. Setelah patah hati, sistem kekebalan tubuh melemah dan orang-orang jadi rentan terhadap penyakit. Sebagai rekomendasi, Anda bisa mengatur stres demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Olahraga, makan makanan sehat dan mengonsumsi vitamin, terutama vitamin B kompleks dapat meningkatkan sistem imun. Selain itu, mendengarkan musik, menonton komedi dan dikelilingi oleh teman-teman bisa menjadi alternatif melawan hormon stres.
3. Penyakit Lambung (sakit Perut, Hilangnya Nafsu Makan dan Diare)
Kelebihan kortisol ke dalam sistem tubuh saat seseorang patah hati dapat mengalihkan darah menjauh dari jalur pencernaan. Hal ini menyebabkan Anda tak bisa makan selama berminggu-minggu, asam lambung naik dan bolak-balik toilet. Untuk mengatasinya, cobalah meminum aspirin yang dipercaya bisa meredakan rasa sakit akibat patah hati. Selain itu, latih pikiran Anda untuk memproduksi endorfin, hormon yang membangkitkan semangat.
4. Insomnia
Setelah putus cinta, pola tidur bisa berubah cukup signifikan. Banyak orang yang ingin tidur sepanjang hari, namun bagi mereka yang putus cinta, tidur adalah hal yang sulit. Sains benar-benar tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Tetapi hal itu mungkin disebabkan oleh pikiran tentang masalah cinta dan si dia semakin berkecamuk saat Anda ingin istirahat. Belum lagi adanya hormon stres yang berada pada puncaknya. Itulah yang merusak ritem sikadian dan jam internal tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah untuk tetap aktif sehingga tubuh merasa lelah dan mencapai 'keinginan' untuk tidur. Tetapi ingat, jangan melakukan kegiatan yang membuat Anda terlalu lelah karena ini akan menjadi bumerang. Anda bisa berolahraga, tetapi hindari melakukannya setelah pukul 9 mala, karena dapat sebabkan insomnia. Hindari mengonsumsi kafein setelah pukul 3 sore untuk alasan yang sama. Matika televisi, komputer dan handphone sebelum tidur.
sumber: http://wolipop.detik.com/read/2012/11/27/072029/2102136/1135/cara-menyembuhkan-penyakit-yang-datang-pasca-putus-cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar